Dan Lagi.
Dan lagi.
Rangkaian kata manis teruntai indah.
Membelit leher anggun sang Puteri Mengikutinya menari indah di alunan simfoni cinta.
Semakin erat.
Sesak.
Dan lagi.
Tuts piano sayup terdengar.
Lagu pemakaman.
Semakin keras.
Semakin jelas.
Itu suara tawa seorang lelaki.
Itu, kamu.
Dan akhirnya,
Kamu berseri,
Aku mati.
Inikah yang selalu kamu harapkan, Sayang?
Posted via Blogaway
Comments
Post a Comment